Bentar,
aku sedang berpikir untuk mencari nama untukmu. Iya, kurasa selama ini kau tak
punya nama kan? kalau aku tanya, kau juga bakal tak menjawab, atau pergi begitu
saja, kadang pula kau menjawab tapi aku tak tahu apa yang kau katakan.
Oke, aku sudah menemukan nama yang cocok untukmu. Sederhana
sih, kuberikan kau nama Catlyn. Kau
suka kan? oh, suka atau tidak kau tak bisa protes.
Catlyn,
hai kau sekarang dimana? Udah setahun kau pergi. Kangen tau!
Catlyn,
kabarnya kau sudah mati akibat keracunan. Iya karena racun yang ada ditempat
tetangga. Tapi aku tak tahu kebenaranya.
Catlyn,
aku berharap kau masih hidup dan kini sedang disuatu tempat. Mungkinkah kau pergi
untuk mencari pasangan? Bila iya masih hidup, kembalilah Catlyn!
Catlyn,
kukira hubungan diantara tidak terlalu dekat, maksudnya antara kamu dan aku
jarang berinteraksi, nggg..maksudnya aku tak pernah menyentuhmu, ah..susah
menjelaskan. Ya, bukan apa-apa, karena aku punya trauma untuk memegang atau
sekedar menyentuh yang sepertimu.
Catlyn,
bagaimanapun kau adalah bagian dari keluarga kami. Kau sudah bersama keluarga
kami semenjak kau kecil.
Catlyn,
hubungan kita memang tidak begitu dekat, tapi aku turut merasakan kehilangan
atas kepergianmu.
Catlyn,
bagaimanapun yang namanya kehilangan itu menyakitkan.
Dari
seorang yang “phobia” memegang kucing.
Untuk
kucing dua warna: putih-hitam yang sudah lama pergi.
0 comments
Post a Comment